6 reasons why I should go to Gold Coast

When I think about my TOP traveling bucket list, I never put Australia at the top before. Why? maybe because I never knew what is interesting about Australia, at least until I attended “Let The Adventure Begin”, Bloggers Gathering #DwidayaVisitQueensland #DwidayaXFD by Female Daily on 18 December 2015. Speakers from Dwidaya Tour, Australia Tourism, and Virgin Australia brought us knowledge about the country, particularly that of Gold Coast, Queensland. After hearing their presentation,and a little research about Gold Coast, I compiled the following six reasons that make me want to go to Gold Coast so bad:

  1. Adrenaline rush with Gold Coast Adventure

For those who love adventure like me, Gold Coast is one of the best places in Australia that will give you great challenge. Start with the drifting and the thrilling 360 degree spin of Paradise Jetboating, advancing to 230 metres above sea level in Gold Coast SkyPoint Climb, going even higher with the Hot Air Balloon, or if you love playing on the water then you can try Jetpack Flyboard Adventures. If those adventures are still not enough to rush your adrenaline, don’t worry, click here to find the many adventurous activities you can try in Gold Coast.

https://www.skypoint.com.au/skypoint-climb
https://www.skypoint.com.au/skypoint-climb
  1. Everything I Love About Beaches & Water Activity

As a beach & water activity lover, I cannot resist the temptation of cycling on white-sand beaches, whale watching, Australia sunset safari, Gold Coast Island adventure, Gold Coast Buggy Tours, hand-fed dolphins, surfing, diving, and many other beach and water activities. Just mentioned it and Gold Coast will provide it for you. See others water activities here.

Gold_Coast_summer,_Burleigh_Heads_Beach

Gold Coast summer, Burleigh Heads Beach” by Kerrie Brailsford – https://www.flickr.com/photos/kerriebr/11681650214/. Licensed under CC BY-SA 2.0 via Commons.

  1. City Sightseeing 

If you are a city lover like me, then Gold Coast offers you many of its magical landmarks, skyscrapers, and also historical sites. Just walk around, rent a car, or take the public transportation for a city tour.

Million_dollar_view

Million dollar view” by Kelly Hunter – https://www.flickr.com/photos/inspirekelly/6055186739/. Licensed under CC BY 2.0 via Commons.

1024px-Gold-Coast-Skyline-at-Night
Gold-Coast-Skyline-at-Night” by marty.vdhhttp://www.flickr.com/photos/46878901@N02/5655964122/in/photostream/. Licensed under CC BY-SA 2.0 via Commons.

  1.  Back to Nature in Gold Coast Natural Attraction & Amusement Parks

Gold Coast is not only famous because of its beaches and buildings, but also of its Rainforest Skywalk in Mount Tamborinewalk through a canopy of flowering and fruiting trees covered by vines whilst you explore the epiphytic orchids and ferns surrounded by the many birds and animals that inhabit the tree tops. You may also enjoy the Gold Coast Botanical Garden;ee, taste, and learn about fruits from around the World in the Tropical Fruit World, and many more!

  1.  Spoil Your Tummy with Amazing Food & Culinary

From Paddock Bakery to Hurricanes Grill Surfer’s Paradise, Gold Coast will never let your tongue and tummy down. Check all of the great culinary here.

gold-coast-international-food-wine-music-festival-1
http://www.weekendnotes.com/im/004/06/gold-coast-international-food-wine-music-festival-1.jpg
http://www.weekendnotes.com/im/002/02/gold-coast-international-food-wine-music-festival-11.jpg
http://www.weekendnotes.com/im/002/02/gold-coast-international-food-wine-music-festival-11.jpg
  1. Shopping & Night Life 

People said, it’s not a traveling before you see the market and its night life. There are 700 malls in Queensland, which not yet include the street market like Surfers’ Paradise beach front and night quarter market. If you love shopping then prepare your biggest suitcase to bring all of Australian products back home with you.

http://www.goldcoastbulletin.com.au/news/beachfront-markets-economic-report-divides-surfers-paradise-traders/story-fnj94j0t-1227126070189
http://www.goldcoastbulletin.com.au/news/beachfront-markets-economic-report-divides-surfers-paradise-traders/story-fnj94j0t-1227126070189

After identifying all these reasons to visit Gold Coast, my next questions are: “how do I get there?” “How do I prepare my trip and my itinerary?” “How to get the Australian tourist visa?” Well, through their presentation at the bloggers gathering, Dwidaya Tour mentioned that they will provide everything you need for your trip, including the tour package at an affordable price. See the package here:

  1. Flexy Holiday Package 

This package is suitable for those who have limited time. In 4 nights of stay, you can visit the Movie World, Dream World, and Paradise Country Farm Tour. Start from IDR 5.320.000 thatinclud the return tickets.

flexy package

 

  1. Costsaver Holiday Package

This is the best seller package for summer holiday, start with IDR 23.500.000 you will have 8 days of amazing journey in Australia + Philip Island + Tangalooma. Also there are other packages that will suit your schedule and budget.

costsaver package

  1. Premiere Package

Last but not least, is the premiere package that offers the luxurious and unforgettable experience for you. Yet, Dwidaya Tour also offers you flexibility, beside the packages, you can also create your own destination or activity and Dwidaya Tour will be happy to accommodate your needs. Contact Dwidaya Tour via their Twitter @Dwidaya_Tour or their Website for more information.

premiere package

 

About Dwidaya Tour

Established on 19 July 1967, PT. Dwidaya World Wide now have more than 70 branches in all over Indonesia. Dwidaya Tour product & service are air ticketing, tour package, Corporate Travel Management (CTM), MICE to help company deliver message to target audience in a corporate events, Hotel, Travel Documents, Travel Insurance, Admission Ticket, Inbound, and other service (car rent, concert ticket, and money changer).

Healthy Eye Pretty I

Pernah dalam suatu sesi ujian diving seorang teman memasang lensa kontak sebelum menggunakan alat-alat diving yang lain. Terus saya bertanya “lho emang bisa pakai lensa kontak di dalam air? nanti kan kena air laut?” dan teman saya waktu itu menjawab “bisa kok, asal hati-hati dan jangan dikucek”. Dari situ saya jadi tau, kalau pemilik mata minus seperti saya sangat memungkinkan untuk menyelam, selama ini kalau menyelam lepas kacamata. yaah blur dikit sih tapi waktu itu saya belum tau kalau ada solusi lebih baik.

Nah, masalaahnya saya ini ga sering pakai lensa kotak juga, ga nyaman, dan ribet aja menurut saya. Kalau pakai, dalam beberapa jam harus segera ditetes cairan biar ga kering, kemudian maksimal 5 jam mata udah merah dan gatal.

FullSizeRender

Kebetulan minggu lalu saya diundang ke acara Blogger Gathering Healthy Eye Pretty I bersama Alcon dan nara sumber spesialis mata Dr. Andri. Di ditu dijelaskan kalau Alcon, salah satu perusahaan produsen lensa kontak dan alat kesehatan mata ternama, baru saja meluncurkan Air Optix Aqua, lensa kontak silicon yang lembut yang dapat bertahan digunakan hingga 14 jam tanpa membuat mata merah. Masih agak ga percaya nih, soalnya saya kan juga punya pengalaman ga enak pakai lensa kontak, eh ALcon baik menawarkan lensa ontak gratis untuk dicoba, lumayan bisa dipakai sebulan.

Setelah mencobanya, memang beda sih, tekstur lensa kontak Alcon yang lembut juga kenyal membuat mata nyaman, juga lapisannya didesain agar mencegah endapan di mata seperti debu, lemah dan kotoran sehingga mata tidak cepat kering dan merah. WUIH! juga lensa hidrogel dari Alcon ini memberikan oksigen lebih banyak ke mata, sehingga hasilnya mata lebih segar, karena ternyata lensa kontak yang baik itu bukan yang makin basah namun yang makin banyak memberikan oksigen agar mata dapat bernafas dan tetap lega.

Lanjut dalam sesi talkshow, saya sempat tanya nih dengan dr. Andri, misal kalau saya mau menyelam lagi dan menggunakan lensa kotak bagaimana? kata beliau kalau mau menggunakan lensa kontak tidak masalah, namun disarankan untuk menggunakan yang harian saja, jadi sekali pakai langsung buang, untuk alasan kebersihan dan kesehatan mata. hmm benar juga, Alcon juga punya tuh Dailies AquaComfort Plus, lensa kontak harian dengan kelembaban ekstra dan stabilitas air mata agr tetap segar dipakai sepanjang hari. WUIH LAGI!

Selain dua itu, peserta blogger gathering juga dapat mencoba lensa kontak berwarna tanpa minus buat mata normal dan ingin bergaya seperti Syahrini selebriti, juga cairan pembersih dari Alcon Opti-free Replenish, yang membersihkan dan menjaga kebersihan lebih baik dari pada cairan pembersih biasa, dengan teknologi TearGlyde 14 hours mosturizing effect, atau teknologi yang membuat kamu ga perlu sering-sering meneteskan cairan pembersih ke mata, cukup direndam di dalam cairan sewaktu tidur, pagi mulai dipakai jam 7 sampai dilepas 14 jam kemudian. Tidak perlu lagi report netesin mata tiap jam seperti sedang sakit mata. Selain itu cairan pembersih dari ALcon menjamin kenyamanan pemakaian sepanjang hari, menjaga pandangan tetap jernih, membantu mencegah lapisan kornea dari kemerahan & iritasi, dan cocok digunakan untuk lensa kontak jenis silikon hidrogel atau lensa hidrogel.

Okelah! mulai sekarang saya mau lebih sering lagi pake lensa kontak, terutama buat acara-acara heits seperti kondangan dan clubbing.  *kedip kedip manja*

5 hal menarik dalam perjalanan #GoAheadMoment Kamboja

 

senja di Soetta
senja di Soetta

Matahari sudah hampir terbenam saat saya, dan @bunkdimaz sebagai pemenang jalan-jalan ke Phnom Penh dan juga @motulz  sebagai perwakilan dari brand sampai di termibal 3 bandara Soekarno Hatta.

anak socmed banget
anak socmed banget

Jadwal boarding masih satu jam, dan kami menghabiskan waktu untuk berfoto di dalam boarding gate terminal 3. Dalam perjalanan #GoAheadMoment ini ada lima hal menarik untuk diketahui.

1. Awal Perjalanan

KLIA2
KLIA2

Bagi yang akan ke Phnom Penh dengan Air Asia dari Jakarta, wajib transit di KL dulu, kami transit satu malam di bandara KLIA2, kali pertama saya di Bandara baru ini, karena sebelumnya apabila ke KL saya selalu di LCCT  atau KLIA1. Ternyata KLIA2 cukup nyaman dan bersih, bagi yang ingin menginap tak jauh dari bandara, terdapat beberapa hotel yang menyewakan kamar mulai dari 6 jam dengan harga 140MYR.

masih ada beberapa toko tutup selepas jam 11 malam
masih ada beberapa toko tutup selepas jam 11 malam

Di dalam area foodcourt juga banyak restoran yang buka 24 jam untuk melayani para traveler yang kelaparan di dalam bandara, bahkan toko souvenir atau kosmetik juga ada yang buka 24 jam.

2. Berkeliling Kota

Phnom Pehn dari pesawat
Phnom Pehn dari pesawat

Saat masih di atas pesawat dari KL ke PHN, membayangkan Phnom Penh dalam ingatan dengan kota yang mirip Jakarta tahun ’70-’80 an, dengan kendaraan-kendaraan tua, bangunan berdebu dan minimnya gedung-gedung pencakar langit. Begitu mendarat bandara Phnom Penh Internasional tidak banyak berubah dari tiga tahun lalu, namun setelah kami mendapat taxi saya kaget, taxi mobil sedang yang kami tumpangi menuju ke hotel benar-benar mobil baru dengan AC, pengemudinya pun masih sangat muda, tentunya berbeda dengan yang saya alami tiga tahun lalu di mana saat itu saya dapat taxi tua tanpa AC dan pengemudinya bapak-bapak.

jam sibuk jalanan Phnom Pehn
jam sibuk jalanan Phnom Penh

Berlanjut menyusuri kota selama kurang lebih 40 menit perjalanan ke hotel, saya melihat banyak perubahan terjadi. Mobil-mobil tua yang dulu banyak saya lihat sudah berganti menjadi mobil-mobil baru yang memenuhi jalanan Phnom Penh, namun sepeda motor tua masih lebih banyak dijumpai di Phnom Penh.

Motor Tua yang banyak dijumai di Phnom Penh
Motor Tua yang banyak dijumai di Phnom Penh

Tidak hanya itu saja, pembangunan di wilayah ini pun juga sudah dimulai di mana-mana. Saya menduga dalam beberapa tahun mungkin Phnom Pehn sudah akan seramai Bangkok atau Saigon.

tuk-tuk
tuk-tuk

Selain taxi, alat transportasi yang umum digunakan terutama oleh turis yang ingin berkeliling kota adalah Tuk-Tuk, semacam becak motor yang bisa menampung hingga 6 orang penumpang, di area turis akan banyak sopir tuk-tuk yang menawarkan jasanya, harga mulai 15USD untuk sehari berkeliling.

3. Penginapan, Kuliner dan tempat Nongkrong

kamar hotel kami
bed di kamar hotel kami

Ada banyak hotel di Phnom Pehn, mulai dari hostel, budget hotel hingga hotel berbintang 5 dengan pemandangan Sungai Mekong, untuk harga juga bervariasi tergantung budget, untuk perjalanan kali ini saya menginap di Frangipani Fine Arts Hotel, hotel dengan staff yang ramah dan furniture uniknya. terletak di pusat kota dan persis di samping Royal palace.

outdoor breakfast di Frangipani fine art hotel
outdoor breakfast di Frangipani fine art hotel

Beberapa tempat nongkrong seru bisa kita jumpai di tepian Sungai Mekong, bagi pecinta kopi atau minuman beralkohol, cafe dan restaurant di Phnom Penh ini menawarkan harga yang lebih “ramah” dibanding Bali.

nongkrong di phnom  penh
nongkrong di phnom penh

Seorang teman kenalan Kang Motulz menyebutkan bahwa persis di bawah restoran yang kami kunjungi malam sebelumnya, ada sebuah restaurant yang menawarkan pizza dengan toping cannabis atau marijuana, bernama Happy Pizza, levelnya pun beragam mulai dari Happy, Very Happy atau Super Happy *evil grin* sayangnya sampai pulang kami tidak sempat mencicipi.

Touk Cafe & Resto
Touk Cafe & Resto

Untuk restaurant, bagi yang ingin mencari makanan halal di Phnom Penh ada banyak pilihan, salah satunya adalah Rumah Makan Bali yang terletak tak jauh dari hotel kami, seperti namanya, rumah makan ini menawarkan berbagai masakan halal khas Indonesia, namun bagi yang ingin mencicipi masakan Khmer, di Rumah Makan bali juga terdapat ebberapa menu masakan khas Khmer. Pemilih rumah makan yang ternyata orang Sunda ini sungguh ramah dan banyak memberikan informasi bagi kami yang ingin berkeliling Phnom Pehn. Bagi yang datang, jangan sungkan untuk bekenalan dnegan pemilik resto yang dengan senang hati akan membantu.

berbagai macam keong dan makanan lezat lainnya
berbagai macam keong dan makanan lezat lainnya

Selain itu kami juga sempet menikmati hidangan spesial di Ton Le Bassac, yang membuat istimewa di restaurant all you can eat ini adalah hidangan-hidangan spesial seperti beraneka macam keong sungai, mini lobster, lidah bebek dan juga masakan lezat lain. Sangat dianjurkan bagi pecinta masakan eksotis.

suasana Kmer Tourin resto
suasana Khmer Tourin resto

Resto Terakhir yang kami kunjungi adalah Khmer Surin Restaurant. Resto khas Khmer dan Thai food ini mempunyai suasana yang unik dan cocok bagi fine dining. masakannya yang banyak sayuran segar makin membuat saya sulit menjaga porsi makan. :p

4. Atraksi

di atas kapal Sungai Mekong
di atas kapal Sungai Mekong

Kebetulan saat kunjungan kemarin kami tidak menjumpai atraksi-atraksi seru yang sering diselenggarakan di kota ini, namun sempat kami menikmati berlayar di sungai Mekong untuk menikmati sunset selama kurang lebih satu jam. Biaya naik kapal sekitar 4-5 USD per orang, apabila ingin sekalian jamuan makan malam maka biaya akan lebih lagi. Selama berada di atas kapal, saya sempat memperhatikan sebagian dari masyarakat Phnom Pehn  yang hidup di atas kapal-kapal kecil di Sungai Mekong, para “manusia perahu” ini bekerja dengan mencari ikan atau sumber daya yang ada di sungai untuk kemudian mereka jual.

para "manusia perahu"
para “manusia perahu”

Hal lain yang seru dikunjungi adalah Central market, di sini pengunjung bisa mencari berbagai souvenir khas Kamboja, di bagian dalam bangunan banyak pedagang yang menawarkan asesoris dari batu-batuan khas Khmer. Artitektur bangunan ini sangat menarik, konsep kubah dengan jam tinggi di tengah ruangan.

Central market setelah renovasi
Central market setelah renovasi
Jam Menara
Jam Menara

Sewaktu saya riset kecil sebelum ke Phnom Penh saya melihat foto-foto tempat ini di Internet yang tampak lusuh tak terawat, ternyata saat saya sampai di sana lokasi sudah jauh lebih rapi dengan cat yang masih baru. Good work Phnom Pehn!

Beberapa foto pasar tradisional dan juga atraksi lain di sini

5. Masyarakat Lokal

hal menarik dari masyarakat Phnom Penh adalah badan mereka kurus-langsing sekali. Selama tiga hari di sini tidak pernah melihat yang kelebihan berat badan. Kata pemilik Warung Bali, hal tersebut karena masyarakatnya gemar makan sayuran, buah dan juga yang masam-masam. Mungkin juga karena belum banyak fast food resto di Phnom Penh sehingga lemak-lemak masih jauh dari penampakan :p

DSC04877Masyarakat Phnom Pehn sangat ramah, mereka senang dengan tamu, mereka selalu berusaha mengajak tamu mengobrol, dalam pekerjaan pun juga mereka cekatan dan gesit. Hampir di seluruh tempat yang saya kunjungi, para staff dan pegawai memberikan service yang bagus.

Nenek berdoa saat Biksu berkunjung

Banyak Masyarakat yang saya ajak ngobrol mengatakan tidak banyak turis dari Indonesia datang ke Phnom Pehn, juga banyak yang berkeinginan bisa mengunjungi Indonesia atau negara lain di Asia tenggara, namun hal tersebut sangat sulit dengan kondisi ekonomi mereka dan juga permasalahan administrasi imigrasi. Karena walaupun warga Indonesia bisa datang ke Kamboja tanpa visa dan punya sebulan masa kunjungan, hal itu tidak terjadi sebaliknya. Masyarakat Kamboja yang ingin ke luar negeri termasuk Indonesia harus membayar visa dan masa kunjungan hanya selama 2 minggu saja. Namun banyak yang berharap, terutama pemudanya agar penerintah dapat menghapus biaya visa ke negara-negara tetangga sehingga mereka dapat dengan bebas bepergian ke luar negeri.

DSC04947

Apabila punya kesempatan ke Kamboja, sempatkanlah untuk berbicara dengan masyarakat lokal dan menggali cerita menarik dari mereka, entah kondisi ekonomi, politik maupun sejarah kelam Kamboja. Bereksplorasilah dan #GoAheadMoment

Oppo N3 dengan Qualcomm Snapdragon chipset sebagai teman traveling terbaik

Pada saat persiapan traveling, selain persiapan tiket, itinerary, kesehatan, dan berbagai macam persiapan kecil lain, ada satu hal yang tak pernah lupa saya persiapkan yaitu : gadget.

Tentunya dengan kondisi serba digital seperti saat ini, saya tidak perlu lagi repot-repot membawa banyak gadget seperti kamera, pemutar musik, kompas, gps, atau walkie talkie karena semua hal tersebut sudah dapat disatukan dalam satu alat ajaib bernama smartphone.

Dalam memilih smartphone yang tepat untuk traveling gaya backpacker seperti saya yang tidak hanya membutuhkan gadget yang punya kualitas kamera yang oke, namun juga processor yang cepat juga baterai yang tahan lama.

Di situ saya kagum dengan Ponsel seperti Oppo N3 yang memiliki koneksi tercepat, kinerja terbaik, daya tahan baterai terbaik, dan kualitas fitur kamera terbaik. Ponsel dengan processor dari Qualcomm melalui produk snapdragon ingin menunjukkan bahwa kekuatan terbesar dalam smartphone ada pada chipset-nya, bahwa dengan chipset se-powerful Snapdragon maka ponsel seperti OPPO N3 bisa memberikan yang terbaik, mulai dari ketahanan dan kekuatan baterai serta grafis yang ditampilkan oleh ponsel.  Sehingga muncul kecintaan konsumen tidak lagi hanya sebatas pada merek ponselnya saja, namun juga merambah ke chipset apa yang digunakan oleh ponsel tersebut.

Lalu apa saja sih kelebihan  dari chipset Qualcomm Snapdragon ini terutama untuk memenuhi kebutuhan traveling saya? Beberapa hal yang saya dapat dari Snapdragon adalah

kelebihan Snapdragon 801
kelebihan Snapdragon 801
  1. Bisa digunakan untuk koneksi cepat 4G/LTE. Saya senang traveling ke luar negeri, dan tentunya sudah tidak sedikit negara-negara yang sudah menggunakan koneksi cepat 4G/LTE. Apabila koneksi cepat ini tidak didukung oleh gadget yang berkualitas, tentunya kita tidak akan dapat menikmati betapa nyamannya konseksi cepat saat bepergian. Bagi saya, koneksi cepat dapat membantu saat menentukan lokasi pada GPS atau map saat tersesat atau mencari lokasi yang dituju. Cepatnya koneksi juga akan mempermudan instalasi dan pengoperasian berbagai applikasi di smartphone dalam traveling seperti mendapatkan info terkini di suatu lokasi tertentu, booking tiket pesawat atau kereta dengan cepat, atau bahkan melakukan pembayaran dengan online payment baik dari paypall, kartu kredit maupun online banking.
  2. Dapat mendukung kamera ponsel yang paling kuat dengan teknologi khusus untuk memungkinkan lebih banyak megapixel, autofocus lebih cepat, dan terbaik dalam fotografi cahaya rendah. Bagi penggila foto traveling seperti saya, ada moment-moment di mana kita harus mengambil gambar secara cepat seperti saat sedang di tengah jalan dan ada kejadian penting, atraksi jalanan, atau bahkan menangkap gambar istimewa saat kita sedang berjalan-jalan malam hari atau sedang berpetualang di dalam gua dengan pencahayaan rendah. Apapun keadaanya, saya harus bersiap menjepret dengan gadget yang mampu beradaptasi dengan mudah.
  3. Dapat menampung 4K Video. 4K video berarti memiliki kualitas jauh lebih baik dari HD video. Bayangkan saat saya sedang merasakan cepatnya roller coaster di Disnleyland dan saya dapat merekamnya dengan sebuah smartphone, moment tersebut pasti akan mendapatkan banyak pujian si social media.
  4. Memberikan suara berkualitas bioskop untuk video dan musik. Yang tidak kalah penting, saat sedang bepergian, kadang saya hanya ingin diam ditemani musik saat di kereta, bus, atau di saat saya sedang menunggu jadwal pesawat berikutnya tanpa terganggu keriuhan suara disekitar. Smartphone dengan kualitas bioskop seperti OPPO N3 tentunya menjadi pilihan terbaik dalam hal ini.

Bagi yang masih belum percaya dengan kualitas prosessor Snapdragon ini silakan cek link berikut http://goo.gl/aiIzar dan temukan apa yang kalian butuhkan dari Smartphone yang dapat kalian andalkan.

Snapdragon 801 processor
Snapdragon 801 processor

Dreamfield Festival with MSpot

 

Suasana panggung utama Dreamfield fest. gambar diambil oleh photographer resmi DF
Suasana panggung utama Dreamfield fest. gambar diambil oleh photographer resmi DF

 

Kata orang, kalau menginginkan sesuatu memang harus diucapkan terus, dibayangkan dan diniati dengan sungguh-sungguh biar jadi kenyataan. Percaya ga percaya, apa yang dikatakan orang-orang itu ada benarnya juga, contohnya datang ke acara Dreamfield Festival 2014 ini.
Berawal dari pembicaraan dengan teman yang berencana datang ke Bali untuk datang ke Dreamfield Festival. Nah Dreamfields Festival adalah salah satu festival Electronic Dance Music (EDM) yang paling berkembang di dunia. Berasal dari Belanda, tahun ini Dreamfields Festival hadir juga di Bali, Indonesia, dengan konsep panggung yang unik dan dekorasi yang memesona dengan sentuhan aspek budaya. Diselenggarakan di taman budaya terbesar di Bali, Garuda Wisnu Kencana, pada 16 Agustus 2014, Dreamfields Festival kali ini dipersembahkan oleh BlackRock, Matrixx, dan BlackBeat, serta didukung penuh oleh Marlboro.
Secara saya suka party dan pantai yah, penginnya sih ikut. Sayang karena lagi banyak pengeluaran sehabis lebaran (halah bilang aja bokek) akhirnya saya mengurungkan niat untuk beli tiket Jakarta – Denpasar PP. hiks.
Namanya juga rejeki dan jodoh ga akan kemana, dua hari sebelum acara berlangsung saya dapat telp dari agency Prodigy yang menawarkan saya untuk terbang ke Bali menghadiri Dreamfield Festival. Tanpa pikir panjang langsung saya iyakan kapan lagi kan ke Bali gratis plus akomodasi lengkap *jejingkrakan*.

Sebagian Rombongan Media
Sebagian Rombongan Media

Singkat cerita, sampailah saya bersama beberapa teman dari media lain yang meliput acara tersebut. Begitu sampai kami langsung makan siang dulu sambil menikmati angin pantai di Chiriquito Restaurant, Double Six beach, Seminyak.


P1150554

Setelah puas makan dan foto-foto bentar, kami langsung check-in Hotel di The Haven Hotel, Seminyak. Beruntungnya lagi, saya dan satu teman sekamar dapat honeymoon suite dengan double room yang mewah abis *kecupin pihak sponsor*.

balcony
balcony
The Haven dari lobby
The Haven dari lobby

Karena ga mau rugi, saya langsung memanfaatkan kolam renang di depan villa untuk berenang berfoto selfie (berenangnya bentar, foto selfienya banyak). Selesai berenang saya sempat tertidur di bed di balkon (iya di balkon hotel ada bed besar buat ngisis), dan langsung bersiap-siap ke Dreamland GWK untuk makan malam dan berpesta di Dreamfield Festival.

Makan malam mewah diadakan di Jendela Resto, Garuda Wisnu Kencana, depan area festival persis. Selama makan malam suara jedug-jedug DJ sudah mulai terdengar, satu jam kemudian kami sudah masuk ke dalam area Festival.

Jendela Resto, GWK
Jendela Resto, GWK

Festival musik (rave party) yang katanya terbesar di Bali ini berhasil menjual 13.000 tiket dengan asumsi probadi saya bahwa pengunjung sebagian besar berasal dari Jakarta dan sisanya turis asing & masyarakat sekitar Bali 😀 ya habis di mana-mana ketemunya orang-orang Jakarta juga (HIH). Line up dari festival ini ada banyak banget! misal Dash Berlin, Sidney Simson, Ummet Ozcan, Timmy Trumpet, Will Sparks, Wildstylez, Jochen Miller, Nakadia, Nick Sijmen, LA Riots, Dubvison, Mighty Fools, Goldfish & Blink, dan kolaborasi DJ Indyana & Anggun yang  membawakan theme song Dreamfields Festival 2014.

Dash Berlin Performance. foto dari fotografer resmi DF
Dash Berlin Performance.
foto dari fotografer resmi DF

Selain DJ, di panggung samping terdapat juga sejumlah kegiatan interaktif di MSpot Area yang bertemakan racing. Beberapa kegiatan interaktif yang dihadirkan oleh Marlboro di area ini adalah Racing Simulator, Change Tire Challenge, RC Race, dan Augmented Reality Photo Booth. Sesuai dengan semangat Dreamfields Festival untuk menghadirkan international lifestyle experience, Marlboro juga menghadirkan replika Ferrari dan Ducati di sini.

Will Sparks. foto dari fotografer resmi DF
Will Sparks.
foto dari fotografer resmi DF

Seluruh kegiatan di MSpot Area ini merupakan bagian dari kampanye ‘Be>Marlboro’ yang diusung Marlboro sejak bulan Mei tahun lalu. Dengan ‘Be>Marlboro’, Marlboro melalui dua platform utamanya, yakni lifestyle dan racing, secara konsisten mengajak masyarakat dewasa untuk berani mengambil keputusan dan memegang kendali dalam hidup. Inilah alasan Marlboro menghadirkan kegiatan-kegiatan bertema racing yang stylish dan premium that only Marlboro can do! di Dreamfields Festival 2014.

racing games at MSpot
racing games at MSpot
fun Games at MSpot
fun Games at MSpot

Yang lebih menyenangkan lagi, bagi lima individu yang berani mengambil keputusan untuk menyelesaikan seluruh tantangan dan memenangkan kompetisi di MSpot Area, Marlboro memberikan apresiasi berupa special treatment di F1 Singapore Grand Prix bulan November mendatang. Tiket dan akomodasi selama tiga hari dua malam, pengalaman langsung menyaksikan F1 Singapore Grand Prix, dan hadir di konser headliners international, seperti J-Lo, John Legend, dan Robby Williams, diberikan khusus oleh Marlboro bagi lima pemenang dan satu orang temannya *langsung semangat ikutan*.

the winner
the winner

Pagi harinya, walau masih setengah mengantuk saya sudah harus check out dari hotel untuk makan siang di Double Six Beach kembali sebelum kembali ke Jakarta. Overall walaupun perjalanan singkat dan niat banget ke Bali hanya untuk party namun akomodasi dan acara sunggung memuaskan. Thanks to Marlboro dan juga Prodigy yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. kiss kiss Ciao bellaaa!

the crowd from stage
the crowd from stage

Santika Cirebon-hotel dengan nuansa rumah bangsawan

Hotel Santika Cirebon
Hotel Santika Cirebon

Tidak sampai dering ketiga telepon saya sudah diangkat oleh salah seorang pegawai Hotel Santika. Langsung saya sampaikan bahwa saya akan menginap di Santika Cirebon untuk dua malam, dengan ramah staff tersebut mengalihkan telepon untuk disambungkan ke bagian reservasi.

Karena perjalanan saya ke Cirebon baru akan dilaksanakan sekitar sebulan lagi, saya dipesan untuk kembali telepon Hotel di hari H, kebetulan jadwal kereta juga baru tiba di Cirebon pukul 10 malam, “mohon hubungi kami kembali untuk konfirmasi kedatangan ya bu, karena kami khawatir kamar akan di release apabila ibu belum check-in hingga pukul 5” kata staff reservasi.

Sampai di hari H, pukul 3 sore saya menelpon Hotel Santika untuk konfirmasi, saya sampaikan jadwal kedatangan saya, dan tanpa saya duga staff reservasi langsung menawarkan mobil jemputan. Setelah berhasil menepis rasa ge-er saya saya pun menolak dengan alasan teman saya sudah akan menjemput ke Stasiun.

Narsis di Lobby Hotel
Narsis di Lobby Hotel

Setibanya di Hotel saya langsung sibuk memperhatikan bagian depan hotel tersebut, sekilas nampak seperti bangunan bangsawan pada jaman dahulu. Tentunya karena saya tinggal di Ibukota dengan banyak bangunan bergaya “masa kini”nya, bagunan Hotel Santika ini cukup menarik.

Atap Lobby Santika Cirebon
Atap Lobby Santika Cirebon

Saya mendapatkan kamar superior dengan dua tempat tidur, perlu dicatat di sini bahwa Hotel Santika Cirebon memiliki kamar yang semuanya memiliki pool view, dan satu lagi yang saya suka adalah kamar di Hotel Santika berlantai kayu. Benar-benar serasa tinggal di rumah bangsawan jaman dahulu. 🙂

Superior Room Twin Bed
Superior Room Twin Bed

Paginya saya sarapan di Taman Sari Restaurant, restoran dengan dinding kaca yang terletak di samping kolam renang ini menawarkan banyak sekali menu-menu Indonesia, seperti soto ayam, bubur ayam, nasi jamblang, dan juga jajanan pasar seerti gethuk pun ada. Sebagai orang daerah yang cukup lama tinggal di kota, saya serasa pulang ke kampung halaman .:D

Taman Sari Restaurant
Taman Sari Restaurant

Hotel ini juga menyediakan fitness center dan spa, sayang karena jadwal padat saya hanya melihat-lihat saja tanpa sempat menjajal dua fasilitas tersebut. Ada satu hal yang menarik perhatian saya, yaitu pendopo yang terletak di antara lobby dan lounge. Dari yang disampaikan oleh receptionist, pendopo tersebut digunakan sebagai tempat “manggung” pelaku seni lokal, yang biasanya ada setiap minggu pagi. Kesenian lokal yang biasanya di tampilkan adalah Tarling atau gitar dan seruling, lengkap dengan penyanyi dan penabuh genderang yang menyanyikan lagu dengan nada riang namun makna lirik yang dalam mengenai kehidupan.

DSCN0416
Kolam Renang

Kebetulan saya suka berenang, dan memang di Hotel Santika Cirebon ini, spot yang paling bagus menurut saya ada di sekitar kolam renang, terdapat taman yang berada di samping kolam renang. Biasanya daerah taman tersebut digunakan untuk acara-acara spesial seperti resepsi pernikahan, ulang tahun, atau selebrasi lainnya. Bagi yang ingin berenang tapi takut tenggelam, jangan khawatir! ada penjaga kolam yang siap menolong seperti di film-film Baywatch 😀 atau kalau hanya ingin bersantai di pinggir kolam sambil berfoto narsis juga menyenangkan.

Setiap saya menginap di hotel, terutama hotel-hotel berbintang saya selalu ingin “menguji” staff-staffnya. Kali ini saya bertanya mulai dari receptionist, waiter, dan security mengenai pertanyaan yang sama, yaitu “apa saja tempat wisata dan kuliner yang bagus di daerah ini, seberapa jauh, dan bagaimana cara mencapainya”, dan saya mendapat jawaban yang tidak jauh berbeda dari satu staff dan staff lain, membuktikan pengetahuan mereka seimbang. hihihi

Tarling alias Gitar Seruling
Tarling alias Gitar Seruling

Mengenai keramahan layanan dan skill staff saya dapat memberikan nilai 9 dari 10, kemudian untuk cepatnya pelayanan saya memberikan nilai 8,5 dari 10, fasilitas kamar hotel termasuk kamar mandi & toilet saya berikan nilai 8 dari 10, fasilitas parkir 9 dari 10, fasilitas kolam renang gym & spa 8 dari 10, lokasi dan bangunan 9 dari 10, kualitas makanan 8 dari 10, overall nilai 8,5 dari 10. 🙂

Nah, pada saat check out saya masih mendapatkan bingkisan dari management Santika Cirebon (yeeeaaaaayy!!). Jadi kalau ditanya apakah saya akan menginap kembali di Hotel Santika Cirebon saya akan jawab IYA, apakah akan merekomendasikan hotel ini? tentu saja. Apakah kamu ingin membuktikan rekomendasi saya? 😀

Terima kasih Santika Cirebon!
Terima kasih Santika Cirebon!

Catatan :

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Santika Cirebon dapat klik di sini

Atau dapat juga mention ke @SantikaCirebon atau klik fan page facebook/Hotel-Santika-Cirebon

Foto-foto menarik silahkan intip ke galeri 🙂

 

Cirebon – dari Keraton, Batik, hingga Sunyaragi

Pukul 21.17 , saya melirik jam tangan dengan mata masih setengah merem. Langsung otomatis menoleh ke arah luar jendela. “sudah nampak bangunan besar dengan lampu, pasti stasiun Cirebon sudah dekat” batin saya.

Tidak lama kemudian kereta berhenti, saya turun dan dengan cepat badan merespon udara hangat di sekitar, syal yang sejak tiga jam lalu difungsikan sebagai selimut di dalam kereta saya masukkan ke dalam tas punggung hitam. Sambil berjalan mencari pintu keluar kamera saya kalungkan di leher, siap membidik apa saja hal menarik kota ini.

Sambutan pertama dari Cirebon
Sambutan pertama dari Cirebon

Selang 10 menit menunggu di pintu keluar saya kemudian dijemput teman yang datang jauh-jauh dari tempat kerjanya di Brebes untuk menemani saya jalan-jalan. Karena sudah hampir jam 10 malam dan khawatir kamar hotel akan di release, maka tujuan pertama saya ke hotel dulu untuk check in. Selesai urusan hotel, karena tidak sempat makan malam langsung saja saya bertanya kepada staff hotel tempat makan yang masih buka sampai malam.

Bagi masyarakat Cirebon, empal gentong merupakan makanan khas yang banyak ditawarkan di banyak tempat. Membuktikan rekomendasi dari banyak teman, akhirnya saya mencoba empal gentong yang dikatakan paling lezat di Cirebon.

Empal Gentong Cirebon
Empal Gentong Cirebon dan Es ketan hitam

Bagi yang belum tau, Empal Gentong itu makanan seperti rawon dari daging sapi yang diberi kuah santan nikmat. Setelah kenyang dan masih belum ingin istirahat, teman saya mengajak untuk menikmati “hiburan malam Cirebon” awal mulanya saya berpikir hiburan malam yang dia maksudkan adalah nongkrong di kaki lima atau warung kopi dengan diiringi oleh musik khas daerah. Namun ternyata hiburan malam yang dimaksudkan adalah CLUB atau DISKOTEK (iya ini jadul). Dengan heran saya bertanya “Hah? macam apa pula kota santri ada hiburan macam itu?” dan teman menjawab dengan yakin “ADA. coba deh tanya temen kamu yang kerja di Cirebon”.

Menurut saya kemudian menghubungi teman via social media untuk menanyakan lokasi “hiburan malam” yang dimaksud. Tak sampai 2 menit saya mendapat jawaban yang mengagetkan, ternyata HIBURAN MALAM CIREBON ADA SAUDARA-SAUDARA. Namun dijelaskan lebih lanjut oleh teman saya kalau di kota (Cirebon) sekarang memang sudah dilarang penjualan alkohol dan semacamnya, kalau mau club yang menjual alkohol disarankan untuk pergi ke Kabupaten. Iya… KABUPATEN.

Menelusuri jalanan sepi menuju Kabupaten Kedawung, Cirebon, saya pergi ke satu tempat hiburan yang di maksud. Club yang jadi satu lokasi dengan Hotel itu ternyata cukup nyaman. Tempat luas, musik, dan DJ yang tidak kalah seru dari club di Jakarta, dan tentunya aneka minuman dengan atau tanpa alkohol yang bebas dipesan. 😀

Pulang ke hotel sudah sekitar jam 4 pagi, dan saya di sambut bulan purnama terang yang bersinar dari atap hotel, tentunya disambut dengan ayam berkokok juga. :”)

Bulan sempurna
Bulan sempurna

Paginya, setelah sarapan kami berangkat menuju tempat wisata di Cirebon. Pada dasarnya, kawasan wisata Cirebon dibagi menjadi 3 yaitu : Keraton, Batik & oleh-oleh khas dan Kuliner. Karena saya suka bangunan tua, maka saya langsung menuju ke tiga dari empat keraton yang ada di Cirebon.

1. Keraton Kasepuhan

Ini adalah keraton pertama yang saya kunjungi, merupakan keraton yang paling terkenal dan selain dikelola oleh Pihak Keraton juga dikelola oleh Pemda. Karena Keraton Cirebon tidak punya Raja, maka pemimpin tertingginya adalah Sultan.

Lambang keraton Cirebon
Lambang keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Panembahan ini memiliki museum khusus untuk menyimpan benda-benda bersejarah, yang paling terkenal adalah Kereta Singa Barong yang digunakan untuk menggotong Sultan di acara-acara besar.

Kereta Singa Barong
Kereta Singa Barong

Kereta aslinya sudah tua dan tidak dapat digunakan, sedangkan Keraton sekarang mempunyai Kereta tiruannya untuk digunakan di acara-acara besar Keraton. Yang menarik lainnya adalah lukisan 3 dimensi, menggambarkan Sultan dengan Singa. Disebut 3 Dimensi karena dari arah manapun kita melihat, Mata dan jempol kaki Sultan akan mengikuti kita. hiiiii.. Tapi jangan takut dulu, lukisan itu memang dibuat sedemikian rupa agar mata dan jari Sultan dapat bergerak mengikuti yang melihat.

Lukisan Sultan 3 dimensi
Lukisan Sultan 3 dimensi

2. Keraton Kacirebonan

Berjarak kurang lebih 500 meter dari Keraton Kasepuhan, Keraton kedua yang kami kunjungi lebih kecil dan sederhana dari yang pertama. Masuk keraton kami ditemani guide lokal (biasanya masih keluarga keraton) berkeliling. Keraton Kacirebonan lebih seperti rumah bangsawan yang besar, dengan ruang tamu yang luas dan menyimpan banyak benda bersejarah. Lingkungan keraton masih ditempati kerabat keraton, dan terkadang masih ada kegiatan berupa upacara-upacara yang dilakukan.

"teras" Keraton Kacirebonan
“teras” Keraton Kacirebonan

Hal menarik yang saya termukan di Keraton Kacirebonan ini adalah alat untuk tedak siti atau perayaan awal berjalan anak raja, dimana bayi akan diletakkan di dalam kurungan besar dan diberikan barang-barang. Baang yang dipilih oleh bayi pertama kali akan menentukan karakternya.

Kurungan untuk upadaca Tedak Siti
Kurungan untuk upadaca Tedak Siti

3. Keraton Kanoman

Keraton ketiga, terakhir dan yang menjadi favorit saya selama di Cirebon adalah Keraton Kanoman. Terletak agak jauh dari kedua Keraton sebelumnya dan harus melewati gang sempit yang berujung pada pasar. Saat saya masuk, saya langsung disuguhi oleh bangunan-bangunan bercat putih dengan hiasan berbagai keramik. Disambut juru kunci seorang bapak-bapak tua, kami dijelaskan bahwa Keraton ini masih dikelola oleh Keluarga, sehingga masih sepi dari pengunjung. Seingat saya Keraton ini merupakan satu-satunya keraton yang tidak memungut biaya atau tiket masuk. Banyak bangunan bagus seperti Bangunan dengan Lonceng tua yang berdiri di sebelah masjid, gerbang khas bangunan Hindu, dan juga benteng Khas Cirebon. Segala bangunan dibangun dengan filosofi tersendiri.

Gerbang Keraton Kanoman
Gerbang Keraton Kanoman

Terdapat beberapa bagian bangunan utama, seperti tempat bersemedi, tempat ibadah, tempat berunding, tempat persemayaman raja, yang menarik untuk dilihat dari tempat ini. Lokasi yang sangat luas, namun sayang kurang dirawat.

bangunan dengan lonceng besar dari Belanda
bangunan dengan lonceng besar dari Belanda

Selain Keraton dan Empal Gentong, Cirebon juga sering dikaitkan dengan makanan khasnya yang lain yaitu Nasi Jamblang. Nasi Jamblang ini nasi dengan beragai lauk-pauk yang dipilih sendiri, model makannya prasmanan alias swadaya. Lauk-pauk yang ditawarkan mulai dari paru, tahu, tempe, ikan, telur, lidah sapi, dan juga tak lupa sayuran seperti oseng pare dll. Untuk rasa sudah tak diragukan lagi, antrian untuk satu porsi Nasi jamblang ini saja bisa sangat panjang.

berbagai macam lauk-pauk Nasi Jamblang
berbagai macam lauk-pauk Nasi Jamblang

Kenyang dengan Nasi Jamblang, saya pun berminat untuk mencari oleh-oleh, berdasarkan rekomendasi dari staff hotel, saya dapat berburu oleh-oleh di kawasan jalan Trusmi, tidak heran batik Khas Cirebon yang dijual di situ pun juga dinamakan Batik Trusmi. Berjarak sekitar 20 menit dengan menggunakan mobil akhirnya saya sampai di salah satu toko besar yang menjual berbagai macam batik, kerajinan tangan dan juga makanan oleh-oleh khas Cirebon. Bagi yang suka belanja siap-siap kalap di sini. 🙂

Baju-baju Batik yang siap pakai
Baju-baju Batik yang sudah Jadi
Kerajinan tangan Cirebon
Kerajinan tangan Cirebon

Eeeits! tunggu dulu, setelah puas berbelanja di kawasan Trusmi, jangan langsung pulang. Masih ada satu lagi objek wisata menarik yang bisa dikunjungi di Cirebon, yaitu Gua Sunyaragi. Gua buatan yang dibangun sebagai tempat beristirahat dan bersemedi para Raja ini dibangun dari batu kapur dan kuning telur! Tetapi mentang-mentang terbuat dari kuning telur jangan dijilat ya, ga enak. (yakale)

Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi

Gua ini dibangun di atas tanah seluas 15 hektar, dan tiap ruangannya memiliki filosofi tersendiri. Ada sebagai tempat bertapa Raja, Tempat berunding, tempat beristirahat, tempat latihan perang, bahkan tempat bersembunyi dari Pasukan Belanda. Hal menarik disini adalah adanya jendela kecil yang disebut sebagai Cermin Ajaib, dimana apabila seorang putri Raja yang berperilaku baik dan bagus pula ibadahnya menatap lurus jendela (cermin) tersebut, akan dapat berbicara dengan leluhurnya.

Cermin Ajaib sebagai sarana komunikasi kepada leluhur
Cermin Ajaib sebagai sarana komunikasi kepada leluhur

Di sisi lain Gua Sunyaragi ini juga terdapat sebuah lokasi yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai makam Laksamana Ceng Ho. Benar atau tidaknya tidak ada yang dapat benar-benar dapat memastikan. Di sebelah makam tersebut terdapat pohon cherry yang berusia ratusan tahun.

Makam Laksamana Ceng Ho
Makam Laksamana Ceng Ho

Setelah puas berkeliling Gua Sunyaragi ini, saya kemudiansegera menuju ke Stasiun untuk kembali ke Jakarta. Dalam perjalanan menuju ke Jakarta dalam hati saya berjanji suatu saat akan kembali ke Kota penuh filosofi ini. 🙂

foto-foto keunikan Cirebon lainnya silahkan lihat di galeri.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kisah senja dan pejalan sore

Beberapa teman bertanya pada saya saat pertama mengetahui alamat blog yang saya buat, mengapa “pejalan sore?” Bukan “pejalan pagi” atau “pengendara malam”?
Jawabannya tentu saja sangat sederhana, karena saya sangat menyukai sore hari, terutama memasuki saat senja.
Alasan saya menyukai senja pun sangat sederhana, pertama saya sulit untuk bangun pagi sore hari (senja) merupakan batas antara terang dan gelap, sebuah pintu dari sebuah perjalanan dan kerja keras menuju suatu yang tenang dan menentramkan. Senja, menjadi lebih sakral dari pagi karena kita harus mengadapi gelap, menghadapi apa yang tidak kita ketahui, menghadapi misteri yang harus kita pecahkan.
Karena itu kali ini saya akan memberikan beberapa gambar senja yang sempat saya abadikan dalam perjalanan saya. Tentu saja saya akan terus menambahnya, semoga akan lebih banyak lagi senja-senja lain yang terekam.

20131014-091409 PM.jpg
diantara Semarang – Jakarta

Senja pertama saya ambil dalam perjalanan kereta Semarang-Jakarta. Sudah berkali-kali sejak perpindahan saya ke Ibu kota RI saya menggunakan kereta, namun tetap saja tak dapat menghilangkan hujan emosi yang datang saat roda kereta berjalan. Di belakang saya keluarga yang mengantarkan hingga stasiun, memberikan doa agar saya selamat, dan berharap saya segera datang kembali dengan bahagia.

20131014-091840 PM.jpg
jatuh cinta dengan semburat merahnya

Tunggu aku Ibu, Ayah, adekku tersayang, jarak hanya ada saat dipikirkan. 🙂

20131014-092011 PM.jpg
Mekong River, Cambodia

Senja kedua saya ambil saat naik kapal menyusuri sungai Mekong di Phnom Penh Kamboja.
Pertama kalinya saya naik kapal untuk menyusuri sungai, saya dikejutkan oleh kemunculan bulan, seakan menyambut malam.

20131014-092313 PM.jpg
Mekong River, Cambodia

Beristirahatlah duhai matahari, cukuplah mengantar kami sampai di sini, kami akan aman ditemani bulan! 😀

20131014-092516 PM.jpg
Belitung

Senja ketiga diabadikan oleh salah satu teman dengan saya sebagai siluetnya, sebuah pantai indah di Belitung.
ajari aku bahasamu duhai senja yang jelita

20131014-092744 PM.jpg
Senja yang cantik di Jepara

Senja keempat saya dapatkan di Pantai Bandengan Jepara. Saya datang ke pantai itu tanpa ekspektasi, yang saya dapatkan cukup untuk mengucap syukur. mereka bilang cinta datang saat ekspektasi sudah ditiadakan

20131014-093026 PM.jpg
mengapa malu-malu?

Masih dari pantai Bandengan Jepara, kali ini dia mengintip malu-malu. tetap tidak dapat kau sembunyikan kemilaumu

20131014-093222 PM.jpg
Salam damai dari Lembang

Senja kelima terlalu cantik untuk saya kisahkan, Sebuah Danau Buatan di Lembang Bandung dapat menampilkan keindahan asli.

20131014-093357 PM.jpg
nirwana?

Bagai seorang ratu jagat raya, senja keenam muncul dari tempat yang katanya Pulau Dewata.
wahai dewa-dewi senja, menarilah

20131014-093538 PM.jpg
Pantai tetangga, tidak mau kalah

Tak mau kalah senja ketujuh dari Kuta Lombok, masih sangat lugu.

20131014-093706 PM.jpg
Kep, Seribu

Siapa yang sangka kalau Pulau Pari di Kepulauan Seribu juga menyimpan senjanya sendiri?
Senja kedelapan.

20131014-093807 PM.jpg
lagi-lagi dari balik kereta

Kembali menatap senja di balik jendela kereta. Senja kesembilan.

20131014-093916 PM.jpg
pejalan sore, pengagum senja

Terima kasih telah menjadi senja kesepuluhku. 🙂

Kawah Putih – Danau mistis nan cantik

Beberapa kali mengunjungi Bandung namun baru kali ini saya mengunjungi Kawah putih di daerah Ciwidey Bandung, Jawa Barat.


Danau air belerang ini berjarak sekitar 48km dari Kota Bandung, untuk perjalanan normal membutuhkan waktu sekitar 1 jam 40 menit, namun waktu tempuh saya sendiri hampir 3 jam lamanya karena jalanan padat.
Memasuki daerah Ciwidey suhu udara sudah terasa turun drastis, ditambah hujan yang mengakibatkan kabut tebal sepanjang perjalanan.

Jalan menuju Kawah Putih yang menanjak dan penuh kabut
kebayang film-film serial killer ga sih kalau lihat seperti ini? 😀

Makin dekat dengan tempat wisatanya, suasana makin terasa mistis, deretan pohon pinus tertutup kabut mengingatkan saya dengan scene-scene dalam film-film horor *hiiiiiyy*
Namun jangan khawatir, memasuki wilayah Perhutani, makin banyak wisatawan terlihat.

20131013-081814 PM.jpg
Memasuki pos bawah kawasan wisata Kawah Putih

Sesampainya di pintu masuk kawasan wisata, saya dan @wwulann teman yang mengantar saya kali ini memutuskan untuk memarkir mobil di pos bawah karena tiket masuk untuk mobil pribadi seharga IDR 50k, terlalu mahal untuk kami yang hanya berdua.
Setelah memarkir mobil, kami langsung menuju pos penjualan tiket angkutan PP menuju ke kawah Putih.

20131013-082146 PM.jpg
ini harga tiket per orang, bila bawa kendaraan sendiri ada tambahan biaya parkir yang lumayan mahal
20131013-082217 PM.jpg
terminal angkutan

Setelah membayar tiket PP seharga IDR28k kami menunggu angkutan orange yang akan mengantarkan kami menuju Kawah Putih, sambil menunggu angkutan penuh, wisatawan dapat berbelanja makanan dan minuman khas Ciwidey di pertokoan belakang terminal.
Tidak menunggu lama kami pun naik angkutan orange, selama perjalanan seingat saya sopir tidak pernah memasukkan persneling mobilnya sampai lebih dari gigi 1, yup jalanan menanjak tajam dan kabut sepanjang perjalanan lumayan membuat deg-degan.

20131013-082656 PM.jpg
angkot orange yang sudah dimodifikasi agar penumpang dapat menikmati sejuk kawasan Kawah Putih
20131013-082722 PM.jpg
menanjak, dingin dan berkabut.
20131013-082759 PM.jpg
tenang dan misterius
20131013-082833 PM.jpg
si ungu yang selalu setia menemani

Dan setelah perjalanan sekitar 20 menit sampailah kami di tempat tujuan. Masih dengan suasana berkabut saya sedikit khawatir tidak dapat menikmati pemandangan dengan leluasa sesampainya di Kawah. Tentunya begitu turun dari angkutan orange saya langsung mulai mengambil berbagai foto.

20131013-083412 PM.jpg
#posewajib
20131013-083436 PM.jpg
perhatikan tanda
20131013-083457 PM.jpg
semacam gerbang masuk ke area hutan, pada kayu terdapat tulisan dengan aksara kuno
20131013-083548 PM.jpg
si ungu ga kalah narsis

Perjalanan dilanjutkan dengan menuruni anak tangga menuju kawah, melewati hutan yang dijaga oleh Perhutani. Karena saya berkunjung hari Jumat, tempat wisata tidak terlalu ramai. Menguntunkan bagi saya yang ingin leluasa mengambil gambar. 😀

20131013-083853 PM.jpg
ini nih @wwulann sopir nan baik hati yang mengantarkan saya jalan-jalan
20131013-083915 PM.jpg
kawasan hutan Cantigi
20131013-083938 PM.jpg
Danau dengan air kehijauan sudah mulai terlihat
20131013-084008 PM.jpg
jangan coba-coba melanggar 🙂
20131013-084036 PM.jpg
patuhi segala rambu-rambu

Meskipun air di kawah Putih terlihat kehijauan, jangan pernah mencoba untuk terjun ke dalamnya karena air Kawah Putih mengandung belerang yang cukup tinggi. Tanahnya yang putih berpadu dengan air belerang menghasilkan warna kehijauan yang indah. Beruntung sampai di bawah kabut yang tadinya tebal perlahan menghilang, meskipun begitu tetap tidak dapat mengurangi suasana mistis yang saya rasakan.

20131013-084420 PM.jpg
cantik bukan?
20131013-084449 PM.jpg
bau belerang sudah mulai menyengat
20131013-084512 PM.jpg
banyak wisatawan dari malaysia, Singapura, China dan Korea yang kesini
20131013-084531 PM.jpg
tanpa filter maupun edit digital
20131013-084603 PM.jpg
nuansa mistisnya terasa
20131013-084632 PM.jpg
jalan di dekat Gua Belanda

Kawasan ini pertama kali tercatat dalam sejarah tahun sekitar tahun 1800an oleh peneliti Belanda, hingga akhirnya dikuasai Jepang paska perang Dunia II, tak heran ada Goa Belanda yang terlarang untuk dimasuki karena penuh dengan gas beracun.

20131013-084931 PM.jpg
BELANDA SUDAH DEKAT!
20131013-085002 PM.jpg
ini mungkin yang dikatakan sebatang kara
20131013-085039 PM.jpg
duh, yang sedang jatuh cinta memang merasa dunia hanya milik mereka
20131013-085115 PM.jpg
stunning

Setelah sekitar satu setengah jam berkeliling dan mengambil gambar, saya memutuskan kembali karena kabut mulai turun. Cukup sudah menikmati si mistis nan cantik ini. 🙂

Sedikit tips : karena gas belerang cukup menyengat, persiapkan masker / sapu tangan sebagai pelindung hidung. Di tempat wisata banyak yang menyediakan, namun harganya sedikit mahal.

20131013-085541 PM.jpg
posko Perhutani

Malioboro Jogjakarta – sepenggal kisah becak dan ibu tua

Beberapa minggu lalu saya punya sedikit waktu untuk mengunjungi Jogja.
Tempat yang terasa seperti Rumah Kedua ini tidak pernah bosan saya kunjungi.
Meskipun begitu selalu ada hal baru yang saya dapatkan.

Berniat mencari sesuap nasi sebagai pengganjal perut pagi hari, saya berjalan di sekitar penginapan yang saya sewa. Penginapan saya di daerah jl. Dagen, Malioboro.
Sepanjang jl. dagen banyak sekali penginapan-penginapan bertarif murah dengan biaya sewa antara IDR 100k-300k. Lokasinya cukup rapi dan cukup membuat saya nyaman untuk berjalan kaki pagi itu.

20130922-072006 PM.jpg

20130922-072103 PM.jpg

20130922-072121 PM.jpg

Saya terus berjalan hingga menjumpai gerobak soto pinggir jalan, penjualnya ibu-ibu tua, mungkin umurnya sekitar 60 tahun. Dengan wajah ikhlas menawarkan saya semangkuk soto dengan telur separuh dan teh manis hangat seharga IDR 9k saja.

20130922-072413 PM.jpg
Sambil menikmati soto lezat itu, saya kemudian bertanya pada si ibu,
“Ibu sudah lama berjualan di sini?”
sudah lama sekali nak
“Lalu siapa yang membantu ibu membawa gerobak besar ini setiap pagi?”
ada, anak saya yang paling kecil
“Berapa umur anaknya bu?”
25 nak, tapi belum mau menikah… Padahal kakak-kakaknya sudah punya anak semua
Sambil tersenyum saya balas
“Santai bu, umur 25 masih muda, biasanya masih senang-senangnya bekerja, anak ibu yang terakhir putra / putri?”
laki-laki, dua kakaknya wanita. Yah biarlah namanya anak penginnya kemana, kalau ibu paksa nikah juga belum tentu barokah

20130922-073003 PM.jpg
Saya kemudian tersenyum kembali dan menghabiskan sisa nasi soto buatan si ibu.
Semangkuk soto pinggir jalan yang lezat, ditambah bumbu cerita dan kecap harapan dari si ibu telah menyempurnakan pagi saya saat itu. Terima kasih Tuhan Maha Baik.

20130922-073250 PM.jpg

Selesai makan saya melanjutkan jalan kaki, namun karena ingin melihat lebih banyak lagi dengan waktu yang terbatas akhirnya saya memutuskan untuk menyewa sebuah becak untuk mengantarkan saya berkeliling.

Pertama saya menjumpai becak dan pemiliknya yang sedang menunggu pelanggan, nampak memikirkan sesuatu yang lebih besar dari becaknya sendiri.

20130922-073606 PM.jpg

apakah yang kau lihat kosong padahal sebenarnya sangat penuh?

20130922-073707 PM.jpg

20130922-075255 PM.jpg

20130922-075307 PM.jpg

dan benarkah apa yang kamu lalui sudah cukup berat?

20130922-073908 PM.jpg

berapa banyak kau menghitung kesempatan?
Apakah harus kau tunggu selayaknya deretan becak kosong?

20130922-074039 PM.jpg

20130922-074055 PM.jpg

20130922-074115 PM.jpg

20130922-075411 PM.jpg

menyerahkan diri kepada roda, beristirahatlah sejenak si unguku 🙂

20130922-074303 PM.jpg

hey lihat ada kereta kuda! Mari kita tengok Cinderela

20130922-074419 PM.jpg

ah tentu saja, ini Malioboro yang melegenda

20130922-074550 PM.jpg

tempat yang menggoda, mungkin lain kali duhai Penjaga

20130922-074707 PM.jpg

tak akan kurang untuk ekspresi imaji

20130922-074826 PM.jpg

seorang anak menunggu dengan setia ayahnya yang bekerja. Adek kecil, besok kalau besar ingin jadi apa?

20130922-074929 PM.jpg

Akhirnya, sampailah satu putaran saya. Terima kasih bapak pengayuh becak. Teruslah menggerakkan rodamu.

20130922-075054 PM.jpg

Follow

Get every new post delivered to your Inbox

Join other followers: