Duh merasa bersalah banget karena gagal live-blogging buat postingan yang ini. Tapi yasudahlah.. Semoga postingan ini ga banyak yang terlewat.
Tidur bebas dan gratis kami di Changi terganggu karena pukul 4 pagi kami dibangunkan petugas Changi dan “diusir” keluar bandara. 🙁
Entah peraturan sejak kapan, yang jelas mood gw jadi berantakan habis kejadian itu. Yaelah baru 2 jam gitu tidur, bangun-bangun udah diusir aje.
Jadi postingan gue sebelumnya diabaikan saja hiks.. Tidur gratis di rest area hanya diperbolehkan apabila kita ada connected flight alias sedang menunggu pesawat selanjutnya, yang jelas sekitar 20-30 orang diusir keluar bandara.
Setelah menunggu sekitar 2 jam diluar imigrasi (di luar imigrasi masih ada tempat makan dan starbuck 24 jam, jadi sembari menunggu MRT bisa bersantai sambil ngopi) kami langsung menuju terminal 2 untuk naik MRT menuju kota. MRT beroperasi dari jam 6 pagi sampai sekitar 11 malam.
Harga tiket juga bervariasi mulai dari 1-3 SGD sekali jalan, tergantung jarak.
Bagi yang sering ke Singapore akan lebih hemat beli MRT Card dengan harga 12 SGD yang bisa berlaku selama 5 tahun.
Dari Changi kami langsung menuju tempat menginap langganan gue, Inncrowd Hotel Backpacker yang terletak di daerah Little India yang sudah ada di beberapa postingan sebelumnya.
Dan mungkin emang “rejeki” gue, dari mulai mendarat di Singapore sampai mau balik ke Jakarta hujan deras mengguyur semua daerah di Singapore. Alhasil kami berangkat ke daerah Kranji dengan berpayung cantik.
Daerah Woodland, Kranji dan sekitarnya merupakan daerah utara Singapore, daerah yang cukup jarang dikunjungi oleh wisatawan, namun ga kalah menarik, karena daerah tersebut merupakan pusat industri dan apartment “pinggir”.
Daerah itu sering juga disebut “junkyard” karena banyak tempat yang menjual sparepart mobil kondisi bagus dengan harga murah.
Dari stasiun Little India, kami turun di stasiun Kranji. Berbeda dengan stasiun di kota, stasiun Kranji lebih mirip stasiun Tanah Abang, dengan kondisi lebih terawat dan bersih tentunya.
Karena daerah Kranji merupakan daerah utara yang dekat dengan perbatasan Malaysia, ga heran daerah tersebut cukup ramai dipenuhi antrian orang-orang yang hendak ke Malaysia naik bus.
Kami meneruskan perjalanan dengan naik Bus SMRT menuju Propel, tempat penjualan spare part mobil Eropa di Kranji Road No. 28.
Sampai disana kami disambut Jonathan, Sales Manager tempat tersebut.
Sebagai orang yang buta otomotif, gue bengong sendiri lihat berbagai mobil mewah yang di “mutilasi” dan diambil spare part-nya. Seperti misal mobil Jaguar, Mercy, Volvo, Audi, Ferrari, VW, Porsche, BMW, dsb. Kondisi mobil cenderung baru, umur sekitar 5-10 tahun.
Dan hal itu wajar karena pajak mobil yang berumur lebih dari lima tahun disana mahal bok..
Selesai antar temen belanja otomotif kami kembali ke kota mencari beberapa barang titipan teman-teman di Orchad, selama perjalanan di daerah Kranji, gue tetap heran, karena di daerah yang jauh dari perkotaan pun, sistem transportasi dan disiplin masyarakatnya tetap terjaga. Jalanan bersih dan rapi. 🙂
Sampai di Orchad gue langsung berkeliling mall dengan mata buas seorang cewek melihat kata “sale” dimana-mana. Untung masih kuat iman, jadi ga tergoda diskon-diskon menyesatkan itu (padahal emang ga ada duit) 😀
Baru satu mall gue kelilingi (Ion Mall) gue udah kecapekan dan memutuskan untuk cari tempat makan dan nongkrong yang asik, tentu saja pilihannya adalah Clarke Quay.
Clarke Quay atau daerah River Side merupakan tempat nongkrong oke dengan berbagai bar, restaurant, club, yang berjajar disamping sungai besar.
Di sana bebas mau belanja di Central Mall, makan malam mewah, naik kapal menyusuri sungai sampai Patung Singa, hingga duduk-duduk lucu pinggir sungai sambil makan eskrim seharga 3 SGD. Dan bagi yang pengin iseng, bisa coba ramalan dari mesin tarot berbentuk madam-madam menyeramkan hanya dengan 1 SGD saja. 😀
Karena masih hujan gue memutuskan untuk nongkrong di bar pinggir sungai sambil selonjorin kaki melepas lelah setelah seharian jalan kaki.
Dan malam minggu kali ini, gue habiskan dengan gerimis di Clarke Quay. 🙂